Daininki Idol na Classmate ni Natsukareta, Isshou Hatarakitakunai Ore Volume 1 Chapter 15

 

Chapter15: Pesta Pindahan Rumah (Bagian 1) 


 Perpindahan barang-barang sudah selesai. 

 Sedikit agak sulit karena saat ini sedang awal musim hujan, tetapi perabotan dibawa ke lokasi baru dalam kondisi baik dan tanpa ada kerusakan apa pun berkat kontraktor.

 "Pheewww......Kamu benar-benar pindah ke tempat yang sangat bagus, ya Rintaro."  (Himiko)

 Orang yang sedang melihat sekeliling ruangan adalah Yuzuki Himiko-sensei, orang yang sudah mempekerjakanku sebagai pekerja paruh waktu ditempatnya.

 Mau tak mau aku memberitahunya tentang kepindahanku, karena dialah yang sudah membayar sewaku di tempat lamaku.

 Selain itu, aku juga sudah memberi tahu dia mengapa aku memutuskan untuk pindah dan bagaimana hal itu bisa terjadi.

 "Meski begitu, aku tidak percaya ternyata kau benar-benar dibayar oleh seorang idola ...... Aku tahu kamu adalah seorang siswa SMA Rintaro, tapi aku tidak pernah berpikir ternyt kamu memiliki koneksi seperti ini. Ketika aku melihatnya secara langsung...... kamu ternyata benar-benar cantik, ya."  (Himiko)

 "Aku tersanjung, Yuuzuki-sensei."  (Rei)

 Rei, yang berdiri di sampingku, menundukkan kepalanya ke Yuzuki-sensei.

 Hari ini adalah hari bagi "majikan"Ku untuk bertemu satu sama lain.

 Ketika aku memberi tahu Rei bahwa aku bekerja paruh waktu untuk Yuzuki Himiko-sensei, dia berkata bahwa dia ingin bertemu dengannya dan menyapanya.

 Tentu saja, pasti ada risiko jika membocorkan hubungan kami ke publik. Bagaimanapun juga, Yuzuki-sensei adalah seorang selebriti dalam arti tertentu.

 Dengan kepercayaan tambahan sebagai kerabat, akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan semua tentang situasi kami.
 
 Sebagai catatan, Rei adalah penggemar karya Yuzuki Himiko, dan dia memaksaku untuk mengatur pertemuan dengannya.

 "Tapi kupikir kamu telah menemukan pria yang tepat, Otosaki-san. Rintaro mungkin terkadang memiliki perkataan buruk yang keluar dari mulutnya, tapi aslinya dia adalah orang yang selalu peduli kepada orang lain dari lubuk hatinya, dia sempurna dalam pekerjaan rumah, dan wajahnya juga tidak buruk.  Dan dia sangat populer saat dia masih SD."  (Himiko)

 "...... Yuzuki-sensei, perkataanmu terlalu berlebihan."  (Rintaro)
 
 Semakin dia menyanjungku, semakin aku menjadi bermasalah, dan semakin aku tersenyum pahit.

 Tentu saja, aku merasa malu, tapi ya, pujian itu terasa tidak nyaman.

 "Ketika kamu masih SD...... Apakah kamu sungguh populer?" ( Rei) 

 "Bukankah itu wajar ya. Sebagai anak SD, jika kamu pandai dalam berolahraga, kamu biasanya akan menjadi populer, kan."  (Rintaro)

 Ketika aku masih SD, aku relatif atletis dan tentu saja memiliki banyak kesempatan untuk bergaul dengan gadis-gadis.

 Namun, begitu aku memasuki sekolah menengah perlahan keterampilan atletikku mulai jatuh ke kisaran biasa-biasa saja, aku mulai bergabung dengan barisan anak laki-laki rata-rata pada umumnya. 

 Dan juga karena kejadian ibuku meninggalkanku, jadi aku tidak ingin bergaul dengan gadis-gadis lebih dari yang diperlukan, dan lagi pula, aku tidak pernah punya pacar sampai saat ini. 

 "Fufufu...... Apa kau penasaran, Otosaki-san? Tentang situasi gadis-gadis yang dekat dengan Rintaro!"  (Himiko)

 "! Iya, aku sangat penasaran."  (Rei)

 "Baiklah! Aku akan memberitahumu! Kalau begitu mari kita mulai dengan cerita ketika dia mulai masuk TK――――" (Himiko)

 ......Sepertinya itu tidak penting.

 Aku mengabaikan mereka berdua saat mereka mulai bersemangat tentang ceritanya dan pergi ke dapur untuk membuat kopi.

 Dapurnya jauh lebih besar dari rumahku yang sebelumnya.

 Pertama-tama, kompor memiliki tiga pembakar, bukan dua, dan aku harus mmengatakan bahwa ini yang terbaik.

 Microwave, rice cooker, dan oven sidah diganti dengan yang lebih baik. Aku menyimpan pisau dan wajan yang aku kenakan dulu, dan memperbarui peralatannya.

 "Ini, kopinya."  (Rintaro)

 "...... Rintaro, pria yang sudah membuat seseorang wanita menangis."  (Rei)

 "Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, Rei, tetapi sebagian besar perkataan yang kamu dengar dari Yuzuki-sensei adalah bohong, oke."  (Rintaro)

 Aku tidak ingat pernah membuat seorang wanita menangis. 

 "Itu tidak bohong! Rintaro adalah satu-satunya yang mendukungku ketika semua orang menentangku menjadi seniman manga! "Jika itu Kakak Himiko, dia pasti bisa menjadi seniman manga!", kamu mengatakan itu. Itulah sebabnya aku menangis  , Ya!"  (Himiko)

 "Ternyata ini tentang ceritamu, ya......"

 Aku yakin itu pernah terjadi sebelumnya.

 Aku berada di kelas dua SD saat itu, dan aku memberikan dorongan kepada Yuzuki-sensei, yang waktu itu dia masih seorang siswi SMA.

 Ketika aku memikirkannya lagi saat ini, aku tidak tahu apa yang mendasari ini, tetapi jika aku pikir lagi aku memberinya dorongan hanya karena aku menyukai gambarnya.

 Jika dia menjadi seniman manga karena aku, aku sedikit bangga akan hal itu.

 "Fiuh....... Tapi aku sangat senang Rintaro tidak berhenti bekerja. Selain dia pandai dalam pekerjaannya, dia selalu membawakanku makanan setiap kali aku dalam kesulitan, dia juga membuatkanku kopi ketika aku menginginkannya,  dan dia pada akhirnya menjadi seseorang yang tidak bisa kulepaskan."  (Himiko)

 "Kamu terlalu melebih-lebihkannya ......" (Rintaro)

 "Tidak! Hal yang sama berlaku untuk semua asisten. Jadi aku tidak akan membiarkanmu untuk memonopoli dia sendirian, Otosaki-san."  (Himiko)

 Setelah mengatakan itu padanya, Yuzuki-sensei menatap Rei dengan tatapan yang penuh peringatan. 

 Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke arahku.

 "Rintaro, kamu-kembali-baik-baik-sekarang, kan?"  (Himiko)

 "......Ya, aku baik-baik saja. Kakak-Hi-mi-ko."  (Rintaro)

 "Ya. Kalau begitu bagus."  (Himiko)

 Pertanyaannya dipenuhi dengan berbagai makna.

 Itu wajar, karena kami adalah saudara, Yuzuki-sensei sangat menyadari situasi keluargaku.

 Itulah mengapa jawaban ceriaku sepertinya membuat pikirannya sedikit tenang.

 "Jadi, Otosaki-san, tolong jaga Rintaro untukku. Tapi aku tidak terlalu mengkhawatirkannya. Bagaimanapun juga, dia sepupu yang baik."  (Himiko)

 "Ya, aku mengerti. ......Umm, Yuzuki-sensei."  (Rei)

 "Hmm? Ada apa?"  (Himiko)

 "Terakhir, bolehkah aku meminta...... tanda tanganmu?"  (Rei)

 Rei tampak gugup ketika dia mengeluarkan selembar kertas berwarna dan pena.

 Aku pikir sepertinya dia benar-benar penggemar dari lubuk hatinya.  Dia terlihat lebih gugup dari biasanya.

 "Ee, baiklah, aku akan memberimu sebanyak yang kamu mau jika kamu menginginkannya...... Ah! Itu benar! Kalau begitu beri aku tanda tangan Otosaki-san juga. Kamu bisa menganggapnya itu sebagai gantinya."  (Himiko)

 "Oh! Aku sangat Senang......!"  (Rei)

 Tepat di depan mataku, seorang bintang besar yang langka dan seniman manga super sukses sedang bertukar tanda tangan sedang berlangsung――――.

 Aku sudah sangat terbiasa dengan mereka sehingga terkadang aku lupa bahwa kedua orang ini bukanlah tipe orang yang bisa didekati oleh orang biasa.

 Untuk beberapa alasan, aku menyadari betapa beruntungnya diriku bisa berada dalam situasi ini.

 "Fufufu, aku akan memajangnya di tempat kerjaku. Kalau begitu, Rintaro, Otosaki-san. Sampai jumpa lagi."  (Himiko)

 "Terima kasih telah datang meskipun jadwalmu sibuk. Sampai jumpa lagi saat ditempat kerja."  (Rintaro)

 "Yup. Aku mengandalkanmu, oke? Sepupuku tersayang."  (Himiko)

 Dengan kedipan yang sedikit menggemaskan, Yuzuki-sensei meninggalkan kamarku.

 Satu-satunya yang tersisa adalah aku, pemilik rumah, dan Rei, yang memegang tanda tangan dengan sangat hati-hati di tangannya. 

 "Kau sangat menyukai karya Yuzuki-sensei, bukan?"  (Rintaro)

 "Ya. Meskipun ini adalah manga shonen, tetapi penggambaran emosinya sangat indah, sangat halus dan penuh gairah pada saat waktu yang bersamaan ....... Aku sering membacanya di jalan atau saat istirahat. Aku membeli keduanya baik itu manga fisik dan digital."  (Rei)

 "......Jadi begitu."  (Rintaro)

 Aku hanya membantunya, jadi aku tidak memikirkan ceritanya atau membuat karakternya, tetapi untuk beberapa alasan, aku merasa senang ketika karya Yuzuki-sensei dipuji seolah-olah itu adalah karyaku sendiri.

 Dia seperti saudara bagiku, meskipun dia adalah bosku.

 Bukan salahku jika aku melihat banyak kecerobohan dalam dirinya, tapi tidak diragukan lagi bahwa dia adalah seseorang yang aku hormati.

 "Tapi, ternyata Rei juga suka membaca manga shonen, ya. Sejujurnya, aku tidak memiliki gambaran dirimu seperti itu."  (Rintaro)

 "Aku memang suka membaca manga, bukan hanya manga shonen saja. Karena itu adalah sesuatu yang dapat menggerakkan hati seseorang. Aku pikir bagian itu tidak berbeda dari musik atau tarian. Terkadang aku mendapatkan ide untuk sebuah lagu setelah melihat sebuah karya kreatif."  (Rei)

 "Hee, jadi begitu...." (Rintaro)

 Jika kau bertanya kepadaku, Yuzuki-sensei juga membaca banyak karya di waktu luangnya.

 Ini untuk tujuan penelitian!  Dia sering mengatakan itu.

 Mungkin itulah sebabnya dia ingin aku setidaknya mengikuti apa yang sedang tren dan populer saat ini. 

 "Apakah Rintaro tidak terlalu suka membaca manga?"  (Rei)

 "Ya... tapi aku hanya membaca yang benar-benar populer saja. Setiap kali aku punya uang yang lebih, aku selalu menyimpannya untuk di tabungan."  (Rintaro)

 "Kalau begitu, aku akan meminjamkanmu beberapa koleksiku nanti. Aku yakin kamu akan menemukan beberapa yang kamu suka."  (Rei)

 "Aku bersyukur untuk itu. Jika aku suka, aku akan membelinya sendiri."  (Rintaro)

 Sementara itu, waktu sudah mendekati malam.

 Suhu masih cukup tinggi di musim mendekati musim panas ini, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa waktu makan malam sudah dekat.

 "Kita harus bersiap-siap."  (Rintaro)

 "Apakah kamu butuh bantuan?"  (Rei)

 "Tidak, sebelumnya aku ingin minta maaf, untuk kali ini kamu harus mengizinkanku untuk memasak. Dapurnya lebih besar dari rumahku sebelumnya jadi aku merasa sangat senang untuk memasak."  (Rintaro)

 "Baiklah, kalau begitu. Aku akan menyerahkan semuanya padamu."  (Rei)

 "Ya, serahkan padaku."  (Rintaro)

 Aku memakai celemek yang tergantung di sofa dan menuju dapur.

 Hari ini adalah hari pesta pindah rumah yang direncanakan oleh ketiga anggota Millefeuille Stars.

 Mereka awalnya berencana untuk menggunakan layanan pengiriman makanan, tetapi sekarang setelah aku bergabung dengan mereka, jadi aku yang bertanggung jawab untuk memasak.

 Aku sudah menyiapkan banyak bahan untuk hari ini.

 Aku juga menjadi bersemangat untuk memasak hari ini, karena ini pertama kalinya aku akan memasak di dapur rumahku yang baru. 

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung Kami

Related Posts