Daininki Idol na Classmate ni Natsukareta, Isshou Hatarakitakunai Ore Volume 1 Chapter 4


Chapter 4: Uang = Kekuasaan (Bagian 1)


 Keesokan harinya, Otosaki datang ke sekolah dan mengobrol dengan teman-teman sekelasnya, terlihat sama seperti biasanya.

 Sepertinya dia bisa pulang dengan selamat setelah kejadian itu.  Selama aku dapat memastikan dia baik-baik saja, aku tidak perlu khawatir tentang dia lagi.  Aku mengalihkan pandanganku darinya dan berbalik menghadap Yukio yang duduk di depanku.

 "...... Tidak biasanya. Rintaro menatap Otosaki-san."  (Yukio)

 "K-kau pikir begitu? Meskipun aku melakukan hal yang sama kemarin."  (Rintaro)

 "Yah, tapi itu tidak seperti biasanya...... Kau menatapnya."  (Yukio)

 "Tidak mungkin.... Itu mungkin hanya imajinasimu saja."  (Rintaro)

 "...... Yah, kurasa."  (Yukio)

 Tidak peduli seberapa baik dia sebagai temanku, bukankah dia terlalu tajam?

 Aku sangat senang aku mengatur ulang hubungan dengan Otosaki kemarin.  Jika aku menerima permintaannya apa adanya, orang ini mungkin akan segera mengetahuinya.

 "--Hmm?"  (Rintaro)

 Saat aku sedang berbicara dengan Yukio, ponselku tiba-tiba bergetar.

 Tampaknya Line datang dari Yuzuki-sensei.

 "Darurat. Aku menemukan cacat dalam naskah, dan aku membutuhkan bantuanmu lagi hari ini."  (Himiko)

 Aku mengerutkan kening saat membaca pesan itu.

 "bukankah batas waktu yang dikatakan hari ini......? Orang itu."  (Rintaro)

 "Dari pekerjaan?"  (Yukio)

 "Ya. Dia bilang dia menemukan kekurangan dalam pekerjaan yang seharusnya sudah dia selesaikan kemarin. Dan dia sudah menyuruh semua asistennya untuk mengambil cuti, jadi kurasa dia hanya bisa mengandalkanku, sebagai kerabatnya."  (Rintaro)

 "Mau bagaimana lagi, kan."  (Yukio)

 "Kurasa tidak banyak pekerjaan yang harus diselesaikan jika dia hanya menyuruhku kesana sendirian, yah maubagaimana lagi, maka aku akan menganggapnya sebagai bonus dan pergi."  (Rintaro)

 "Asisten mangaka terkenal....... Aku sedikit iri padamu."  (Yukio)

 "Kau tidak akan bisa mengucapkan kata-kata itu lagi jika kamu menyaksikan sendiri fenomena zombifikasi massal di sana...." (Rintaro)

 Aku mengirim pesan persetujuan ke Yuzuki-sensei dan menyimpan ponselku di dalam saku seragamku.

 Begitu kelas selesai, aku langsung meninggalkan sekolah dan menuju ke tempat kerjaku seperti kemarin.  Aku bertanya kepada Yuzuki-sensei, yang meminta maaf kepadaku, tentang apa pekerjaanku dan kami berdua segera mengerjakannya.

 "Maafkan aku~, Rintaro~."  (Himiko)

 "Aku tidak keberatan, ada baiknya juga karena nanti tarif per jamku akan kamu naikkan."  (Rintaro)

 "Tentu saja! Aku akan membayarmu mahal!"  (Himiko)

 Sebagai seorang yang mencari uang sendiri, aku rela melakukan apa saja asalkan aku dibayar.  Bahkan tidak masalah jika beban kerjanya banyak seperti hari ini, "Apa, aku akan menjadi satu-satunya asisten yang akan melakukan ini?", Tidak masalah jika aku nanti dibayar lebih per jam.

 Sebenarnya, aku berharap bahwa tidak akan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika aku satu-satunya yang dipanggil ke sini.  Ini sedikit lebih sulit dari kemarin, jujur ​​​​saja karena aku harus bekerja sendiri.

 "Maaf ......, maaf ......." (Himiko)

 "......! AAH CUKUP! Jika kamu punya waktu untuk meminta maaf, tolong gunakanlah untuk menggerakkan tanganmu!"  (Rintaro)

 "Si-siap, Pak!"  (Himiko)

 Kau ini adalah seorang mangaka besar yang terkenal, jadi jangan tunjukkan sesuatu yang terlalu menyedihkan.  Astaga, aku yakin alasan mengapa dia hanya meneleponku adalah untuk mencegah siapa pun melihat sisi menyedihkannya, tapi tolong jangan tunjukkan aku terlalu banyak juga.

 Aku juga sangat menghormatimu.

 (J-jariku mulai mati rasa...)

 Aku mulai mengerjakannya sekitar pukul 16:00 dan berjuang selama tujuh jam.  Kemarin, dia memintaku pulang pada pukul 21:00, tapi hari ini, sudah lebih dua jam dari waktu aku pulang kemarin.

 Tapi berkat usahaku, aku pikir manuskrip ini sendiri ternyata lebih baik dari sebelumnya.  Meskipun Yuzuki-sensei terlihat kelelahan, ekspresinya menunjukkan kepuasan.

 "Selesai......, selesai! Rintaro!"  (Himiko)

 "Itu terdengar bagus....... aku akan pulang kalau begitu."  (Rintaro)

 "Aku sangat berterima kasih. Aku akan membayar ongkos taksimu. Beristirahatlah dengan baik hari ini."  (Himiko)

 "Terima kasih banyak. Kamu juga, Sensei, jangan lupa kamu tidur."  (Rintaro)

 "Tentu saja. Aku akan tidur seperti orang mati."  (Himiko)

 Aku memunggungi dia, yang tampaknya dapat diandalkan tetapi tidak sama sekali, dan meninggalkan tempat kerjaku.

 Aku naik taksi dengan uang yang dia berikan kepadaku dan tiba di depan rumahku lebih lambat dari biasanya.

 Pintu masuk ke apartemen terkunci secara otomatis, jadi aku harus memasukkan kata sandi.  Saat aku akan memasukkan kata sandi seperti biasa, aku melihat sesuatu.

 "......Apa yang sedang kau lakukan?"  (Rintaro)

 "Aku sedang menunggu Shidou-kun."  (Rei)

 Dia duduk di ujung pintu masuk.  Dia tampaknya telah memperketat penyamarannya sejak kemarin, mengenakan topeng, kacamata tanpa lensa, dan menutupi rambutnya dengan hoodie.

 Sejujurnya, itu malah membuatnya terlihat lebih mencurigakan, tetapi kau tidak akan menyadari bahwa dia adalah Otosaki Rei kecuali jika kau sangat dekat dengannya.

 "......Sudah kubilang jangan datang lagi, kan?"  (Rintaro)

 "Ya. Tapi aku datang ke sini karena aku benar-benar ingin meminta bantuanmu."  (Rei)

 Dia wanita yang sulit dimengerti.

 Mungkin mudah untuk menolaknya di sini, tetapi jika dia menyebutku "Shidou Rintaro adalah lelaki yang mengerikan" , aku tidak akan bisa hidup damai lagi.

 idola sialan.  Dia terlalu tinggi dalam hierarki untuk diperlakukan dengan tidak hormat.

 "Haa~ aku mengerti. Aku akan mendengarkanmu untuk saat ini. Masuklah."  (Rintaro)

 "Mm, terima kasih."  (Rei)

 Dengan nada suara yang agak senang, Otosaki berada di belakangku.

 Aku membiarkannya masuk dan menyuruhnya untuk di sofa seperti yang kulakukan kemarin.

 "Setidaknya aku akan membuatkanmu secangkir kopi dulu, apakah kamu suka kopi hitam?"  (Rintaro)

 "Aku lebih sukai yang manis."  (Rei)

 "Baiklah. Akan aku tambahkan gula dan susu."  (Rintaro)

 Aku mencampur lebih banyak susu dan gula ke dalam kopi instan dan meletakkannya di depannya.

 Biasanyaaku minum kopi hitam tampa tambahan, tetapi hari ini aku membuatnya lebih manis. Aku melakukan ini untuk memulihkan kelelahanku, dan ternyata ini adalah keputusan yang tepat.

 Ketika aku sudah tenang dari kekacauan yang disebabkan oleh kunjungannya, aku melakukan kontak mata dengannya dan bertanya,

 "Jadi, apa bantuan yang ingin kamu tanyakan padaku?"  (Rintaro)

 "Aku sudah memikirkannya sepanjang hari. Lagipula, aku sangat ingin makan masakan Shidou-kun lagi."  (Rei)

 "Aku sudah menolakmu kemarin, kan...?"  (Rintaro)

 "Ya. Tapi aku tidak bisa melupakannya. Kotak makan siang yang aku makan untuk makan siang dan camilan yang kumiliki selama di sekolah tidak seenak buatanmu."  (Rei)

 Jangan terbawa suasana, diriku.

 Fakta bahwa dia cukup menyukai masakanku untuk menerobos masuk ke tubuhku secara alami membuat pipiku mengendur.  Jika aku menerima permintaannya, tenggelam dalam kegembiraan sementara seperti itu, aku pasti akan menyesalinya.

 "Ter-ternyata begitu......tapi itu masih tidak mungkin. Seperti yang sudah kukatakan berkali-kali, jika kau dan aku terlihat bersama, maka nama Otosaki Rei akan rusak.  Aku tidak bisa bertanggung jawab untuk itu. Pertama-tama, bahkan biaya makanan akan menjadi dua kali lipat dengan perhitungan sederhana. Ini mungkin terdengar pelit, tapi aku tidak ingin memiliki uang yang aku tabung menjadi sedikit."  (Rintaro)

 Aku mencoba untuk menabung uang sebanyak mungkin dari penghasilanku jika aku tidak berakhir dengan siapa pun di masa depan.

 Tidak hanya merusak kehidupan orang, tetapi juga menguras tabunganku sendiri juga.

 Ini mungkin adalah kesempatan yang baik untuk lebih dekat dengan seorang idola, tapi ini ide yang lebih baik untuk menolaknya.

 "Jadi menyerah saja. Bagaimanapun juga, kamu adalah seorang selebriti, dan kamu dapat dengan mudah pergi ke restoran yang lebih baik. Kamu tidak harus datang jauh-jauh ke tempatku."  (Rintaro)

 "Aku akan membayarmu 300.000 yen sebulan, dan aku juga akan membayar makanan untuk kita berdua. Jadi, tolong buatkanlah aku makanan setiap hari."  (Rei)

 Tiba-tiba, Otosaki mengeluarkan banyak uang dari tasnya dan meletakkannya di depannya.

 Sudah pasti itu terlihat seperti sekitar 300.000 yen――

 "Bagaimana?"  (Rei)

 "Deal. Jangan ragu untuk datang."  (Rintaro)

 "......" (Rei)

 "......" (Rintaro)
[Tl: waktu itu mc bilang ingin waspada pada tawaran menggiurkan, tapi saat lihat uang langsung di gass wkwkwkw]

 Oh, sial.  Aku tergoda oleh uang.

 Aku batuk dan membuka mulutku lagi.

 "K-Kamu mungkin bisa membayarku seperti ini hari ini, tapi bisakah kamu tetap membayarku 300.000 setiap bulan hanya karena kamu seorang idola? Jangan melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan."  (Rintaro)

 "Aku punya lima iklan untuk tahun ini. Lagu-laguku juga saat ini laris manis, dan ada konser yang akan datang. Jadi aku tidak memiliki masalah dengan itu."  (Rei)

 "Itu terlalu meyakinkan.......!"  (Rintaro)

 Aku tidak tahu berapa banyak uang yang dia dapatkan, tetapi aku yakin dia mendapatkan banyak uang yang tidak pernah bisa didapatkan oleh orang biasa sepertiku.

 "Tidak cukup? Kalau begitu 500.000 tidak apa-apa. Pada awalnya aku juga tidak terlalu banyak menggunakan uang untuk......." (Rei)

 Aku buru-buru menghentikannya saat dia mencoba mengambil lebih banyak uang.

 "...... Tidak, aku bahkan tidak tahu seberapa besar aku benar-benar bisa memenuhi harapanmu, jadi tidak perlu menaikkannya lagi."  (Rintaro)

 "Tapi ......" (Rei)

 "...... Oke. Aku akan menerima tawaranmu."  (Rintaro)
 
 "Sungguh⁉" (Rei)

 Otosaki, yang matanya bersinar, meraih tanganku.

 Aku menenangkan hatiku, yang akan meledak, dan aku melanjutkan mengatakan kata-kataku.

 "Aku dikalahkan oleh antusiasme. Lagipula aku butuh uang untuk hidup...... Sejujurnya, aku senang kamu memberiku gaji 300.000 yen untuk pekerjaan ini" (Rintaro)

 "Aku sebenarnya ingin menaikkan bayaranmu lebih banyak. Tapi jika Shidou bilang aku tidak harus melakukannya, maka aku akan menerimanya."  (Rei)

 "Oh, tolong lakukan itu. Ketika aku sudah memenuhi harapanmu di masa depan, pada saat itu kamu dapat mempertimbangkannya kembali."  (Shido)

 "Aku mengerti. Aku akan melakukannya."  (Rei)

 Tangannya kemudian terlepas.

 Pada awalnya aku mengira dia adalah gadis yang aneh, tapi ternyata Otosaki adalah orang yang lebih aneh dari apa yang aku pikirkan.

 Aku hanya bisa berpikir bahwa dia sudah gila untuk membayar 500.000 yen hanya untuk meminta teman sekelas yang memasak untuknya.

 Aku tidak bisa mengatakan itu, karena aku takut mengatakan hal itu.

 "Tapi kamu harus berjanji padaku. Ketika kamu datang ke tempatku, kamu akan melakukan segala upaya untuk tidak mengungkapkan identitas aslimu. Jangan lengah, dan jangan melepas topi dan maskermu. Ini juga demi diriku, tapi yang terpenting itu juga demi dirimu sendiri, mengerti?"  (Rintaro)

 "Aku mengerti. Aku juga masih ingin terus menjadi idola."  (Rei)

 "Oke, kalau begitu, ini kesepakatannya. Aku akan membuatkanmu makanan, dan kamu akan membayarku untuk itu."  (Rintaro)

 "Ya, itulah kesepakatan kita."  (Rei)

 "...... Yah, itu hanya kesepakatan lisan. Kalau begitu aku akan membuat makanan hari ini. Apa yang ingin kamu makan? Tergantung pada apa yang kamu inginkan, aku akan memasakkannya untukmu."  (Rintaro)

 "Kalau begitu, aku ingin makan kari."  (Rei)

 "Ini akan membutuhkan waktu lama. Apakah kamu tidak apa-apa untuk menunggu?"  (Rintaro)

 "Aku baik-baik saja. Aku akan menginap."  (Rei)

 "--Apa?"  (Rintaro)

 Otosaki memiliki tampilan yang sangat natural.

 Rei, seorang Idola top dan ketua grub "MilleSta", akan menginap di tempatku......?

 Otakku tidak bisa memprosesnya, dan kebingungan mulai menyebar.

 "Aku bilang kamu akan membuatkanku makanan setiap hari. Aku sarapan setiap pagi. Tapi jika aku pulang-pergi ke sini dari rumah setiap pagi, maka aku tidak akan memiliki cukup waktu untuk tidur. Jadi, aku akan tinggal di sini."  (Rei)

 "O-oh......, begitu. Tapi tetap saja tidak, mengerti?"  (Rintaro)

 "Kenapa tidak?"  (Rei)

 "Bukan ide yang baik untuk dua murid sekolah menengah untuk tidur bersama, apalagi kita tidak saling menyukai satu sama lain ...... Kau tidak dapat membuat alasan untuk tidur, bahkan jika itu hanya untuk makan bersama.  "  (Rintaro)

 "Kalau begitu aku akan membayar 500.000yen. Dan aku akan lebih berhati-hati."  (Rei)

 "Setuju. Mau bagaimana lagi kalau begitu."(Rintaro)

 Maaf, tapi aku tidak bisa menang melawan uang.

~•~


Sebelumnya|Semua|Selanjutnya

Dukung Kami

Related Posts