Daininki Idol na Classmate ni Natsukareta, Isshou Hatarakitakunai Ore Volume 1 Chapter 5

 

Chapter 5: Uang = Kekuasaan (Bagian 2)


 Saat aku merebus kari, aku melihat Otosaki, yang matanya tertuju pada TV.

 Di layar, pertunjukan langsung oleh MilleSta sedang diputar.  Program itu sendiri tampaknya merupakan program musik yang telah direkam sebelumnya, dan pertunjukan langsung itu sendiri tampaknya telah digunakan untuk memperkenalkan para gadis.

 "Aku tahu itu, ayunan lenganku seharusnya sedikit lebih lebar pada saat itu......" (Rei)

 "Itu banyak sekali detailnya......, sejujurnya aku bahkan tidak tahu akan hal itu, kau tahu?"  (Rintaro)

 "Aku tidak akan bisa mengetahuinya hanya dengan membayangkannya di kepala. Tapi ketika aku melihatnya, aku akan mendapatkan kesan yang berbeda."  (Rei)

 "Begitukah?"  (Rintaro)

 Aku biasanya tidak tahu apa yang dia pikirkan, tetapi sekarang dia memiliki wajah seorang profesional.

 Perasaan yang aneh untuk berpikir bahwa wajah yang saya lihat melalui layar sekarang ada di sana.

 "Sudah jadi. Ini dia, kari dan nasi yang kamu minta."  (Rintaro)

 "!? Aku sudah tidak sabar untuk mencobanya!"  (Rei)

 Aku menaruh kari di atas nasi yang sudah masak dengan benar hari ini dan menyajikannyadi depan  Otosaki.
 
 Kari yang aku buat kali ini adalah campuran kaldu dashi dan sedikit kecap, memberikan sentuhan akhir yang sedikit lebih ala Jepang.

 Aku sudah mencicipinya dan rasanya enak untuk lidahku, tapi aku ingin tahu bagaimana rasanya untuk seleranya.

 "Lezat.......! Terlalu enak sampai aku terkejut."  (Rei)

 "Reaksimu benar-benar menyenangkan kepada juru masaknya."  (Rintaro)

 Tidak ada keraguan dalam pikiranku bahwa aku merasa tersanjung saat dia memberikan kesan dengan binar di matanya.

 Selanjutnya, aku mencoba memasukkannya ke dalam mulutku bersama dengan nasi, dan rasanya memang enak.  Aku pernah membuat hidangan yang sama sebelumnya, tapi ini terasa lebih enak daripada yang aku buat saat itu.

 Aku sangat senang dengan perkembangan diriku sendiri.

 "Aku ingin tambah lagi."  (Rei)

 "Aku tahu kamu akan mengatakan itu, tetapi ke mana semua makanan ini menghilang ke dalam tubuh rampingmu itu?"  (Rintaro)

 "Aku membutuhkan lebih banyak makanan untuk menanggung pelajaran yang keras. Dan ini saja tidak cukup."  (Rei)

 "Hee ...... sepertinya itu penting ya."  (Rintaro)

 Saat aku mengisi ulang piringnya lagi, Otosaki mulai makan dengan gembira lagi.

 Saat melihatnya, aku secara bertahap menjadi tenang dan memutuskan untuk bertanya ke padanya tentang apa yang selalu aku pikirkan.

 "Hei, bukankah ini agak aneh?"  (Rintaro)

 "Apa?"  (Rei)

 "Fakta bahwa kamu ingin makan makananku yang biasa ini. Aku tidak bermaksud menyindir atau apa, tapi kamu seharusnya mudah untuk mendapatkan makanan yang lebih enak dari ini, bukan?"  (Rintaro)

 Tawaran ini terlalu bagus untukku.  500.000 yen sebulan hanya untuk memasak makanan untuk seorang idol dan membiarkannya tinggal di tempatku.  Ini hampir seperti penipuan.

 Bahkan, aku mulai curiga sekarang.  Uang itu masih ada di mejaku dan aku bahkan belum menyentuhnya.

 Sekarang adalah akhir dari suasana euforia seperti itu.  Kita perlu membicarakan tentang masa depan――

 "Sudah lama sejak aku makan makanan yang dibuat sendiri oleh seseorang untukku......" (Rei)

 "Eh?"  (Rintaro)

 "Keluargaku sedikit kaya, tapi ayah dan ibuku selalu sibuk dan jarang pulang. Itulah sebabnya pembantu rumah tangga selalu memasak makanan untul kami. Tapi untuk beberapa alasan ...... makanan yang seharusnya hangat, ternyata tidak hangat sama sekali."  (Rei)

 Setelah itu--

 Otosaki terdiam sejenak, tapi segera membuka mulutnya lagi.

 "Makanan Shidou lebih hangat dari apapun yang pernah aku makan. Itu membuatku sangat bahagia, dan...... Aku merasa, aku tidak akan pernah bisa melupakannya."  (Rei)

 "...... Tapi itu bukan masalah besar."  (Rintaro)

 Begitu ya, ternyata dia "mirip" denganku, ya?

 Bagaimanapun, sepertinya kata-katanya tidak bohong.  Jika itu hanyalah akting seorang idol, maka aku hanya bisa memujinya.

 "Aku mengerti. Maaf karena meragukanmu."  (Rintaro)

 "Kamu meragukanku?"  (Rei)

 "Tawaran itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Seorang idol nasional yang populer datang ke tempatku dan membayarku hanya untuk memberinya makan dan menginap, seharusnya akulah yang harus membayarmu."  (Rintaro)

 "Aku membayar untuk hal-hal yang menurutku berharga dan bermanfaat. Itu wajar saja."  (Rei)

 "Mungkin memang begitu, tapi kamu harus menyadari bahwa...... kamu jauh lebih berharga daripada penampilanmu."  (Rintaro)

 "...... Apakah begitu?"  (Rei)

 Dia menatap dirinya sendiri dengan ekspresi bingung, seolah dia tidak bisa memahami kata-kataku.

 "Apakah kamu menyukai tubuhku juga, Shidou?"  (Rei)

 "Buffff――" (Rintaro)

 Aku buru-buru menahan mulutku dan berusaha untuk tidak menyemburkan air yang baru saja aku minum.

 Sebaliknya, air itu mengalir ke tenggorokanku dan aku tersedak, tapi itu tidak masalah lagi.

 "A-apa yang kamu bicarakan⁉" (Rintaro)

 "Semua orang menatap tubuhku. Aku sebwnarnya ingin mereka menghargai nyanyian dan tarianku. Tapi apakah memiliki penampilan yang bagus juga penting?"  (Rei)

 Aku tidak tahu bagaimana menanggapinya.

 Yah, tidak perlu melakukan apa pun untuk penampilan orang ini.  Jadi mari kita beri dia pendapat jujur ​ku.

 "Itu benar. Jika kamu tidak terlihat baik, kamu tidak akan bisa debut sebagai idol sejak awal."  (Rintaro)

 "...... Begitu. Aku baru pertama kali mendengar itu. Maaf."  (Rei)

 "Aku tidak keberatan, tapi......ada alasan untuk itu, kan."  (Rintaro)

 "Aku takut dengan cara orang-orang di sekolah dan di tempat kerjaku menatapku akhir-akhir ini. Mungkin itu hanya imajinasiku, tapi ......" (Rei)

 Sulit untuk mengatakan ini langsung padanya, tapi aku yakin dia tidak membayangkan apa yang dia rasakan.

 Sejujurnya, pria pasti menatapnya dengan erotis.  Otosaki adalah seorang murid SMP ketika dia memulai debutnya, tetapi setelah memasuki sekolah menengah, tubuhnya tiba-tiba menjadi lebih feminin.  Bahkan, dia menjadi terlalu feminin.

 Bahkan aku yang tidak pernah tertarik pada seorang idol, berpikir begitu juga, jadi tidak diragukan lagi akan hal itu.

"Aku merasa kamu tidak memiliki keterampilan manajemenmu sangat krisis. Sungguh, kamu harus benar-benar berhati-hati dengan hidupmu."  (Rintaro)

 "Hati-hati untuk apa?"  (Rei)

 "Aku sedang berbicara tentang laki-laki. Laki-laki adalah binatang, kau tahu? Maka sudah terlambat ketika kau sudah diserang."  (Rintaro)

 "Shidou, apakah kamu binatang buas juga?"  (Rei)

 Berapa kali orang ini harus menggangguku sebelum dia puas?

 Meski begitu, aku tidak bisa hanya mengangguk di sini.

 "Aku tidak akan menyerangmu, kamu adalah milikku yang berharga untuk tambang uang-tidak, maksudku, kamu adalah majikanku, dan aku juga tidak ingin menjadi seorang penjahat."  (Rintaro)

 "Tambang uang, itu mengerikan. Tapi aku merasa aman."  (Rei)

 "Uang adalah sumber keamanan. Tidak ada yang salah dengan itu."  (Rintaro)

 Tidak ada yang lebih menakutkan daripada barang-barang gratis, dan jika menyangkut hal-hal yang membutuhkan uang, itu akan memberikan banyak ketenangan pikiran.

 Selama aku menerima uang darinya, aku tidak akan mengkhianatinya.

 Yah, bahkan jika aku tidak menerima uang darinya, aku tidak akan melakukan hal seperti itu sebagai manusia.

 "Otosaki benar-benar gadis yang polos, bukan?"  (Rintaro)

 "Kamu berpikir begitu?"  (Rei)

 "Ya. Mungkin itu salah satu alasan kenapa kamu begitu populer."  (Rintaro)

 Industri hiburan sering dikatakan sebagai dunia yang gelap. Aku harap dia tidak menderita dari kegelapan itu suatu hari nanti――tapi itu bukan sesuatu yang bisa aku lakukan, dan dari sudut pandangnya, itu mungkin bukan urusanku.

 Aku tidak ingin mengganggunya tanpa mengenalnya dengan baik.

 "Ah, ngomong-ngomong, bagaimana dengan perlengkapan mandinya? Aku hanya punya sampo pria di sini, tahu?"  (Rintaro)

 "Jangan khawatir, aku sudah membawanya."  (Rei)

 Kemudian, dari tasnya, Otosaki mengeluarkan sebuah kantong yang bertuliskan "The Sleepover Sets" disana.  Di dalamnya ada sampo sekali pakai, sabun mandi, sikat gigi, dan pasta gigi.

 "Kamu sudah menyiapkan semua dengan sempurna untuk menginap, ya...?"  (Rintaro)

 "Yup. Aku sudah berniat melakukannya sejak awal."  (Rei)

 "Apakah tidak ada yang memberitahumu bahwa tindakanmu sering membuat seorang pria salah paham?"  (Rintaro)

 "Aku pernah mendengarnya dari anggota lain. Bagaimana kamu bisa tahu?"  (Rei)

 "Kamu memang orany yang aneh."  (Rintaro)

 Aku pernah mendengar bahwa banyak orang jenius yang aneh, dan aku yakin bahwa Otosaki adalah salah satunya.

 Jika aku seorang perempuan, aku akan menolak untuk tinggal di tempat laki-laki yang bukan kekasihku.  Apalagi sendirian. Dan juga kami belum lama saling mengenal.

 Aku tidak mengeluh, karena aku dibayar untuk keanehannya, tapi aku yakin aku harus mengkhawatirkannya sepanjang waktu.

 "Shidou-kun."  (Rei)

 "Ada apa?"  (Rintaro)

 "Mulai sekarang, aku akan berada dalam perawatanmu."  (Rei)

 "......Ya, aku akan berada dalam perawatanmu juga. Kamu bisa memanggilku Rintaro mulai sekarang. Bagaimanapun juga, saat ini kamu adalah majikanku, kan."  (Rintaro)

 "Baiklah. Kalau begitu kamu juga bisa memanggilku Rei."  (Rei)

 "Apakah kamu mendengar apa yang aku katakan ......? Kita sedang berbicara tentang kamu menjadi majikanku dan aku menjadi karyawanmu."  (Rintaro)

 "Apakah..... Aku harus membuatnya menjadi perintah? Bukankah memanggil nama depan satu sama lain, akan membuat seseorang menjadi lebih akrab."  (Rei)

 "Apakah kamu ini masih anak SD?"  (Rintaro)

 Aku mungkin menganggapnya terlalu mudah.  Sekarang aku sudah menerima uangnya, kata-kata Otosaki adalah mutlak.  Aku tidak bisa melawannya mulai sekarang.

 Saat ini, aku merasakan firasat yang buruk.

~•~


Sebelumnya|Semua|Selanjutnya

Dukung Kami

Related Posts