Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara, Otonari ni Sumu Bishoujo Ryuugakusei ga Ie ni Asobi ni Kuru You ni Natta Ken Nitsuite Volume 1 Chapter 16

 

Chapter 16: Hidangan yang Paling Disukai oleh Pria Jepang


 Seorang gadis cantik yang akan memikat semua orang tanpa memandang jenis kelamin saat ini sedang memasak makan malam untukku di rumahku. Jika aku mengatakan hal seperti kepada seseorang yang tidak melihatnya secara langsung, maka mereka pasti akan berpikir itu adalah mimpi atau khayalanku dan mereka pasti akan mengolok-olokku.

 Jika aku memberi tahu Akira, dia pasti akan tertawa terbahak-bahak juga. Tidak, dia mungkin tidak akan tertawa, malahan sebaliknya, dia akan mengkhawatirkan keadaan pikiranku. Dia tahu betul  bahwa aku tidak akan pernah mengatakan kebohongan delusi seperti itu.

 —Namun, delusi itu terjadi saat ini dan aku melihatnya secara langsung. 

 Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa setiap orang akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang gadis yang cantik. Gadis itu adalah Charlotte, yang saat ini sudah membawa bahan dan peralatan yang dia butuhkan untuk memasak dari rumahnya dan mulai memasak di dapurku. Selain itu, dia juga mengenakan celemek yang menawan sambil bersenandung gembira saat memasak.

 Entah kenapa, aku merasa takut betapa bahagianya diriku saat ink.  Aku tidak akan mati besok, kan?

 Aku terlalu banyak mendapatkan keberuntungan hari ini, sehingga aku takut bahwa 
bencana yang mengerikan sedang menungguku.

 Namun, bahkan jika itu adalah bencana yang sangat mengerikan bagiku, itu akan baik-baik saja. Karena itu akan menjadi harga yang murah untuk membayar menghabiskan waktu bersama Charlotte seperti ini.

 Bagaimanapun juga, dia sangat cantik.

 “Aoyagi-kun, apakah ada makanan yang tidak kamu suka? (Charlotte) 

 “—!  T-tidak. Aku bisa makan hampir apa saja. ” (Akihito) 

 “…?  Kenapa kamu bertingkah seperti bingungan? ” (Charlotte) 

 “T-tidak. Tidak ada apa-apa." (Akihito) 

 "Apakah begitu…" (Charlotte) 

 Aku menertawakannya, menyebabkan Charlotte menatapku dengan ekspresi kebingungan sebelum dia kembali memasak. Setelah memastikan bahwa dia sudah fokus memasak lagi, aku akhirnya bisa menghela nafas lega.

 Aku tidak bisa mengatakan padanya bahwa aku sedang menatapnya karena dia sangat imut. Aku tidak begitu tak tahu malu.

 Jika aku menatap terlalu banyak, tatapan kita mungkin akan bertemu lagi, jadi aku akan berhenti menatapnya untuk saat ini.  Karena saat ini aku sudah tidak menatapnya lagi, aku mulai melihat ke arah Emma yang saat ini sedang berbaring di tempat tidurku. Emma mengambil napas dalam-dalam dalam tidurnya, dan wajah tidurnya sangat imut. Dia adalah gadis yang ceria dan manja dengan senyum yang sangat manis.  Aku cemburu pada Charlotte karena mempunyai adik yang sangat imut.

 “—Kamu tidak boleh menjahilinya, oke?” (Charlotte) 

 “—!” (Akihito) 

 Saat aku menatap wajah Emma yang sedang tertidur, tiba-tiba aku mendengar suara yang datang dari samping telingaku. Secara reflek aku berbalik dan menemukan Charlotte yang berdiri di sana, sambil menatapku dengan senyum di wajahnya.

 “Kamu mengejutkanku…” (Akihito) 

 “Fufu~ aku minta maaf karena sudah mengejutkanmu.  Aku hanya ingin sedikit menjahilimu.” (Charlotte) 

 Charlotte menunjukkan sisi nakalnya dan tersenyum. Itu membuatku berpikir senyumannya benar-benar manis dan sangat tidak adil.  Jika kamu tersenyum seperti itu, maka tidak ada yang bisa marah pada leluconmu.

 …Tidak, yah, aku mungkin akan sedikit menegurnya karena dia mengejutkanku.

 "Aku sedikit terkejut, ternyata Charlotte-san cukup nakal ya?" (Akihito) 

 "Apakah begitu?  Mungkin ini karena Aoyagi-kun yang membuatku ingin bertingkah nakal.” (Charlotte) 

 “Eh…?” (Akihito) 

 “Tidak, bukan apa-apa. Ah, makan malam sudah siap, jadi silakan dinikmati.” (Charlotte) 

 Charlotte menggelengkan kepalanya dan mendesakku untuk makan. Sepertinya saat aku terfokus oleh wajah tidur Emma, ​​dia diam-diam mengatur piring di atas meja. Akh pikir aku bisa membawa dan mengatur piring sendiri, apa yang sudah aku lakukan…?

 Tidak, yang lebih penting, apa yang dimaksud Charlotte dengan kata-kata itu?  Mengapa dia ingin bertindak nakal karena itu aku?

 Aku tidak mengerti arti kata-kata Charlotte, jadi aku memiringkan kepalaku dengan bingung.


 "Enak…!" (Akihito) 

 Saat makanan buatan Charlotte memasuki mulutku, isi pikiranku secara tidak sengaja keluar dari bibirku.  Makanan Charlotte sangat enak.

 Dia menyiapkan sayuran tumis, tamagoyaki, dan tahu ankake jamur.[1]  Tumis sayurannya memiliki rasa yang meresap ke dalamnya dan dibumbui dengan keseimbangan sempurna sehingga tidak terlalu kuat di lidah.

 Untuk tamagoyaki, aku rasa gula digunakan untuk penyedap rasa. Aku belum pernah mencicipi tamagoyaki manis sebelumnya, tapi rasanya enak seperti yang diharapkan, dengan rasa manis yang pas.

 Tahu ankake jamur memiliki saus yang seimbang, dan jamur dan tahunya juga lezat. Charlotte adalah gadis yang sempurna karena di cantik dan pandai memasak. 

 Tapi sayangnya tidak ada nasi putih. Sepertinya dia tidak menyiapkan nasi putih karena mempertimbangkan rasa laparku karena memasaknya akan memakan waktu lebih lama.

 Awalnya, aku cukup senang karena bisa memakan makanan rumahan, jadi aku mengabaikan tidak adanya nasi putih.  Namun, jika kamu makan lauk yang begitu enak, wajar jika kamu mendambakan nasi putih.

 “Aku senang masakanku cocok dengan seleramu.” (Charlotte) 

 Charlotte tersenyum bahagia ketika dia mendengar kesanku pada masakannya. Dia kemudian menatapku dengan tersenyum saat aku dengan lahap memakan masakannya kedalam mulutku. 

 Sangat memalukan jika dia menatapku begitu intens. Terlepas dari kelezatan makanannya, aku sangat gugup sehingga membuatku hampir tidak bisa menelannya.

 “Apakah Charlotte-san sering memasak makanan Jepang?” (Akihito) 

 Karena aku tidak tahan tatapannya yang begitu intens yang membuat  malu, aku kemudian bertanya kepadanya tentang topik yang cukup membuatku penasaran. Pada awalnya, karena Charlotte menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negeri, jadi aku tidak berharap dia memasak makanan Jepang dengan baik.

 “Aku suka Jepang, jadi aku terkadang memasak masakan Jepang. Aku benar-benar ingin memasak sup daging dan kentang hari ini [2], tapi sayangnya, aku tidak punya cukup bahan.....” (Charlotte) 

 Dia tampaknya benar-benar ingin memasak sup daging dan kentang hari ini, karena dia terlihat sedikit kecewa ketika dia memberi tahuku tentang kekurangan bahan.

 “Mengapa daging dan kentang rebus?” (Akihito) 

 “Itu karena pria Jepang paling suka daging dan kentang rebus!  Kupikir Aoyagi-kun juga akan menyukainya, jadi aku ingin memasaknya untukmu…” (Charlotte) 

 Daging dan kentang rebus adalah hidangan favorit pria Jepang?  Ini pertama kalinya aku mendengarnya.  Aku memang memakannya, tetapi mengatakan bahwa aku sangat menyukainya agak berlebihan. Dari mana prasangka Charlotte berasal?

 Sementara kami berbicara tentang sup daging dan kentang, aku merasa seperti mata Charlotte bersinar sejenak di sana.  Aku tidak berpikir bahwa ternyata topik pembicaraan ini adalah sesuatu yang bisa membuatnya bersemangat.

 Aku pikir aku sudah sedikit memahami dia, tetapi ternyata, jalanku masih panjang.

 Setelah itu, sambil menatap Charlotte yang masih tersenyum senang, aku terus menyantap makanan lezat yang dimasak olehnya.

***

 TL/N:

 [1]Tumis sayuran dan tamagoyaki yang aku yakini sudah biasa dan sudah cukup jelas.  Tahu ankake jamur, di sisi lain, pada dasarnya adalah jamur dan tahu yang dimasak dalam saus bertepung yang biasanya terdiri dari kecap, mirin, dashi, dan beberapa tepung ubi jalar untuk konsistensi.

 [2]Daging dan kentang rebus, atau nikujaga.  Hidangan cukup standar di mana daging, biasanya daging sapi, dimasak dengan kentang, wortel, dan mungkin beberapa sayuran lain dalam kaldu yang terdiri dari kecap, mirin, gula, dan terkadang sake.

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung Kami

Related Posts