Eiyuu to Majo no Tensei Rabu Kome Volume 1 Chapter 1 Part 4

 

Chapter 1 Part 4: Reinkarnasi, Melintasi Seluruh Dunia, dan Reuni Takdir


“Tidak, aku akan membelinya sendiri…”

 Penyihir itu, setelah mengobrak-abrik kantongnya karena mencari dompetnya, tiba-tiba memalingkan wajahnya seolah malu.

 "Apakah kamu lupa membawa dompetmu?"

 "Aku hanya meninggalkannya di dalam tasku di kelas."

 “Jika itu hanya jus, biarkan aku yang membelinya saja.  Anggap saja ini perayaan karena kita bertemu lagi setelah melintasi dunia lain.”

 Aku membuat alasan yang seperti itu, meraih kaleng kopi dan membuka tutupnya.

 Klik~, suara kaleng kopi terbuka terdengar.

 “Jika aku ingat dengan benar, kamu itu dulu suka jus apel, kan?”

 Aku menanyakan hal itu ketika ingatan tentang masa lalu tiba-tiba terlintas di benakku. 

 Penyihir itu tidak menjawab, jadi aku berasumsi tidak apa-apa, dan membelikannya jus apel atas kemauanku sendiri.

 "……Terima kasih."

 Kemudian penyihir itu berbicara, sambil memalingkan wajahnya yang tampak kesal. 

 Gadis ini dengan tulus berterima kasih kepadaku......sepertinya dia dididik dengan baik oleh orang tuanya?

 Atau karena kedamaian dunia ini yang menyebabkan sifat penyihirnya menjadi layu.

 Tiba-tiba, karena menyadari betapa terkejutnya aku, penyihir itu tampak kesal.

 "Ada apa. Ada keluhan?  Jika itu untukku, berikanlah kepadaku, cepat."

 “Baiklah kalau begitu——Nah.  Tangkap."

 “Ah, t-tunggu……!?”

 Penyihir, setelah buru-buru memutar lengannya, entah bagaimana berhasil menangkapnya.

 Tindakan sombong yang sampai sekarang ditambah dengan tindakan konyol itu membuatku tertawa terbahak-bahak tanpa sadar.

 "Kamu bisa nggak sih menangkap itu tanpa melakukan tindakan yang konyol itu."

 "Bukankah ini salahmu karena kamu tiba-tiba melemparkannya !?"

 “Reaksi cerobohmu itu tidak berubah. Kamu tidak dapat bereaksi terhadap hal-hal yang tidak terduga."

 "Reaksi. Jika aku menggunakan sihir, itu akan lebih mudah. ”

 “Jangan gunakan sihir di tempat seperti ini.  Dan juga bukankah kekuatan sihirmu terbatas?"

 "Hmm."

 Penyihir itu mendengus dan kemudian berbalik.

 Kamu dapat melihat dia tiba-tiba terlihat seperti seorang anak kecil atau semacamnya.

 Berbeda dari penampilannya yang cantik dan menawan di masa lalu, saat ini dia memiliki wajah yang imut, dapat dikatakan bahwa sikap angkuhnya tidak cocok dengan penampilannya di mana pun, atau rasanya dia seperti sedang berpura-pura menjadi kekanak-kanakan. 

 "Lalu, bisakah kita sampai ke poin utamanya?"

 "Kamu benar ...... Kalau begitu bolehkah aku menanyakan ini dulu?"

 "Apa?"

 "Kamu, sejak kapan ingatan masa lalumu pulih sepenuhnya?"

 “Musim panas setahun yang lalu. Itu sama seperti sebelumnya, meskipun rasanya seperti mimpi.”

 “Begitukah…..Maka itu hampir bersamaan denganku ya.”

 "Terus? Apakah itu ada hubungannya dengan alasan kamu datang menemuiku?”

 Bagaimanapun, aku tidak berpikir alasan penyihir pindah sekolah ini adalah suatu kebetulan. 

 Sejak awal, penyihir itu tahu bahwa aku adalah  reinkarnasi dari pahlawan Gray.

 Tentunya pasti ada tujuan dia datang untuk menemuiku. 

 "Mungkinkah, kamu datang untuk mengakhiri pertempuran masa lalu?"

 "Bukan itu.  Aku sudah mengatakan itu sebelumnya."

 “Jika itu masalahnya, mengapa kamu dengan sengaja pindah ke sekolah SMA yang sama denganku?”

 Tentu saja karena dia punya kekuatan, dia bisa datang dan menemukanku. Aku tidak bisa memikirkan alasan mengapa dia pindah sekolah.

 “Bagaimana aku harus mengatakan ini?  Yang pertama bisa dikatakan aku sedang mengkonfirmasi, atau mengamatimu.”

 "Mengamatiku?  Seperti yang diharapkan, sepertinya kita reinkarnasi kedunia ini adalah karena trik sihirmu?"

 “Seperti yang kamu katakan.  Karena aku membutuhkanmu, aku membiarkanmu bereinkarnasi di dunia ini.”

 Penyihir itu menjawab pertanyaanku, tapi apa, cara bicaranya terlalu bertele-tele. Dapat dikatakan bahwa dia menghindari pertanyaanku, jika aku tidak bertanya, segalanya tidak akan jelas.  Apakah ada alasan yang sulit baginya untuk menjawab pertanyaanku?

 "Kamu membutuhkanku?  Apa artinya itu?"

 Ketika aku bertanya, penyihir itu meringis tidak senang.

 Benar saja, dia sepertinya tidak ingin ditanyai, tetapi jika tidak menyukainya, aku akan tetap melakukannya.

 “Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya padamu…”

 "Jangan khawatir. Aku sudah tahu kalau kamu buruk dalam menjelaskan."

 “Begitu buruk……”

 Penyihir itu memegang kaleng jus di kedua tangan, kemudian membungkuk dan berbicara.

 "……………………Baik."

 "Apa?"

 “Seperti yang aku katakan, ……Aku……hidup……oke.”

 "……Apa apa yang kamu katakan?"

 Aku hampir tidak bisa mendengar kata-kata penyihir karena dia dia berbicara dengan bergumam dan pelan.

 Saat aku mengerutkan keningku kembali,

 "A-aku sudah barusan bilang!"

 Penyihir itu menutup matanya dan berteriak seolah-olah dia telah mengambil keputusan.

 "A-Aku tidak bisa hidup tanpamu!"

 ……Apa?

 Setelah merenungkan arti kalimat itu, aku kemudian bertanya.

 "Apa yang kamu katakan?"

 “......Aku, aku tidak bermaksud mengatakannya.  Tapai tidak ada jalan lain."

 Penyihir itu tersipu dan mengalihkan pandangannya.

 Melihat sikapnya itu, aku langsung tercerahkan.

 “Menunjukkan kearah cinta ya!?"

 "T-tidak!"

 “Maaf, karena kamu menatapku dengan mata seperti ini......Maaf.”

 Aku menggaruk rambutku dengan jari, sambil meminta maaf.

 jika aku mendapatkan pengakuan dari teman sekelas pasti akan bersemangat, tapi karena dia adalah penyihir jadi aku tidak bisa.

 "Berhenti segera!  Jika seseorang sepertimu, aku akan menarik tawaran itu!”

 “Jadi apa artinya itu!?”

 Tentu saja aku tahu itu bukan pengakuan.

 Tidak mungkin seorang penyihir memiliki perasaan padaku. Ini bukan hubungan yang mudah seperti orang lain pikirkan.

 Berapa kali aku dan penyihir ini dimasa lalu saling membunuh, karena kami musuh.

 —Karena ada permusuhan, bagaimana bisa ada cinta?

 Oleh karena itu, aku tidak dapat memahami arti sebenarnya dari pernyataan yang terdengar seperti pengakuan.

 ~, ketika aku mendekatkan wajahku, wajah penyihir itu menjadi merah dan kepalanya bergerak ke belakang.

 "I-itu terlalu dekat."

 "……Betulkah?"

 Tapi aku tidak berpikir ini adalah jarak yang cukup dekat untuk merasakan malu. 

 Karena posisi ini juga digunakan orang lain seperti dalam masa lalu. 

 Penyihir itu berdeham, kemudian mengatur napasnya.

 “......Seperti yang sudah kamu ketahui, aku dikutuk oleh roh.”

 “Harga yang kamu bayar karena sudah mengutuk dunia, ya.”

 "Tepat sekali.  Ada pepatah yang mengatakan bahwa kamu akan menuai apa yang kamu tabur, bukan?  —Mantra membutuhkan harga.  Kutukan itu, yang setara dengan mengutuk dunia yang dilanda bencana, mengikat jiwaku begitu erat.”

 Mantra adalah sejenis teknik supernormal yang berbeda dari sihir.

*Note: karena ini admin tl dari bahasa viet, jadi mungkin ada sedikit bahasa/kalimat yang sulit dipahami, jadi mohon untuk di maklumi. Jika tl Inggrisnya sudah ada ntar sedikit saya revisi lagi :3

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung kami

Related Posts