Daininki Idol na Classmate ni Natsukareta, Isshou Hatarakitakunai Ore Volume 1 Chapter 12

 

Chapter 12: Alasan untuk mimpi itu (Bagian 1) 


 "Rintaro....... Apakah kamu sedang baik-baik saja?"  (Yukio)

 "Mm......? Ya, aku baik-baik saja."  (Rintaro)

 "Tapi aku merasa kamu seperti tidak sedang baik-baik saja."  (Yukio)

 Yukio, yang duduk di kursi di depanku, menatap wajahku dengan ekspresi wajah yang khawatir.

 Waktu sudah lewat menjadi pukul 10:30 ketika aku menghidupkan pinselku. 

 Sepertinya pelajaran ketiga sudah mau di mulai. 

 Melihat fakta bahwa aku tidak dapat mengingat apapun sampai saat ini, sepertinya aku sudah ketiduran sejak aku tiba di sekolah sampai sekarang.

 "Ada apa denganmu? Sepertinya kamu semakin terlihat kelelahan setiap harinya selama beberapa hari terakhir ini."  (Yukio)

 "Tidak apa-apa, aku baru mulai bekerja paruh waktu lagi kemarin, dan aku juga sedang sibuk berkemas....... Maaf ya, tapi bisakah aku menyalin catatanmu nanti?"  (Rintaro)

 "Tidak apa-apa, tapi...kau ingin pindah?"  (Yukio)

 "Ya. Karena ada sedikit situasi...... Tetapi sekolah akan lebih dekat, jadi jika aku bisa mengurus ini, aku yakin ini nanti akan mempermudah hidupku."  (Rintaro)

 "Oh, ternyata begitu. Okelah kalau begitu, spertinya untuk sementara ini aku sebaiknya tidak mengajakmu pergi jalan-jalan."  (Yukio)

 "Maaf ya untuk hal itu."  (Rintaro)

 "Tidak apa-apa. Aku pikir kamu harus pergi ke rumah sakit dan banyak beristirahat. Dan juga sepertinya kamu masih terlihat mengantuk."  (Yukio)

 "Tidak, aku tidak mau bolos sekolah. Aku tidak ingin membuat raportku terlihat buruk. Jadi aku akan tidur di sini saja. "  (Rintaro)

 "Apa yang kamu bicarakan? Kamu tidak akan bisa tidur bahkan jika kamu hadir."  (Yukio)

 "Apa......?"  (Rintaro)

 "Dengar, pelajaran ketiga dan keempat adalah kelas memasak ekonomi rumah tangga."

 ---tidak aku benar-benar lupa.

****

 Selanjutnya aku pergi ke ruangan tataboga untuk kelas ekonomi rumah dan kemudian melihat daftar menu yang tertulis di papan tulis.

 Dan di sana tertulis steak hamburger, sup telur, dan salad.

 Nasi juga termasuk, karena itu nanti akan membuat perut terasa lebih kenyang.

 Di atas meja, aku melihat ada beberapa kotak makan siang seperti yang biasanya aku bawa.

 "Keliatannya...... Tidak ada yang tidak hadir, kan? Sekarang aku akan meminta kalian untuk bekerja dalam sebuah kelompok yang terdiri dari enam orang. Bahan-bahannya sudah diletakkan di setiap meja, jadi tolong masak sesuai dengan instruksi yang akan aku berikan kepada kalian.  Kelompok yang menyelesaikan hidangan dapat memilikinya terlebih dahulu."

 Segera setelah guru kelas ekonomi rumah memberikan instruksi, semua murid yang sebelumnya berdiri dalam barisan acak mulai bergerak dengan tergesa-gesa untuk mencari anggota kelompok mereka. Satu kelompok terdiri dari enam orang, ya ...... jujur, ini sedikit merepotlan.

 "Hei, Rintaro, ayo kita buat----" (Yukio)

 "Inaba-kun! Maukah kamu bergabung dengan grup kami......?"

 "Eh...?"  (Yukio)

 Yukio yang ada di sebelahku, dipanggil oleh anggota lain yang berisikan lima orang gadis.

 Dan diantara mereka, ada salahsatu gadis yang tampaknya jatuh cinta pada Yukio belakang ini. 

 Aku yakin itu—ya, Miyamoto. Ternyata begitu, spertinya keempat anggot yang lainnya sedang mendukung cinta temannya. 

 "T, tapi......" (Yukio)

 "Tidak apa-apa kok, silahkan gabung saja. Bahkan jika kita berdua membuat kelompok sendiri, makanan mengumpulkan empat anggota lainnya akan sedikit lebih merepotkan, kan?"  (Rintaro)

 "Y, yah, itu benar sih. ..... Tapi aku sudah lama ingin sekali melihat Rintaro memasak."  (Yukio)

 "Santai saja, nanti akan kutunjukkan kepadamu saat kamu datang ke tempatku lagi."  (Rintaro)

 "Ya, baiklah kalu begitu."  (Yukio)

 Dengan ekpresi wajah yang sedikit kecewa, Yukio mengahampiri kelompok lima gadis itu dan bergabung dengan mereka. 

 Dia mungkin satu-satunya siswa SMA di kelas ini yang tidak suka diajak kencan oleh perempuan.

 Yah, aku rasa, aku juga seperti dia. 

 (Nah......, Untuk saat ini haruskah aku mencari kelompok yang kekurangan anggota dan bergabung dengan mereka? 

 Aku kemudian berbalik memunggungi Yukio dan kelompoknya lalu melihat sekeliling.

 Kebanyakan kelompok anggotanya berisikan anak perempuan saja dan anak laki-laki saja, dan kelompok yang lainnya juga sudah beranggotakan enam orang. 
 
 Tapi aku tidak perlu terburu-buru. Karena ada tiga puluh enam murid dari kita di kelas ini, jadi semua murid akan masuk kedalam salah satu kelompok.

 "Ah, Shidou! Jika kamu belum memiliki kelompok, kenapa kamu tidak bergabung dengan kelompok kami saja?"

 "Mm?"  (Rintaro)

 Ketika aku berbalik kearah suara orang yang memanggilku, hal pertama yang aku lihat adalah seorang yang memiliki wajah segar yang mempesona.

 Kakihara Yusuke, seorang pria tampan yang terkenal dan paling populer di antara gadis-gadis tahun kedua.

 Menurut isu yang aku dengar, sepertinya dia baru-baru ini dibina oleh agen model.

 Kami sudah berada di kelas yang sama sejak tahun pertama, dan kesanku tentang dia adalah bahwa dia hanya "pria baik".  Dia sangat baik sehingga aku merasa tidak nyaman bergaul dengannya.  Ketika aku berada di dekatnya, semua bagian jelek dari diriku akan muncul ke permukaan.

 "Kakihara-kun. Apa kamu yakin baik-baik saja denganku?"  (Rintaro)

 "Ya, tentu saja. Lagipula hanya ada lima orang di sini. Jadi, tinggal satu orang lagi."  (Yusuke)

 "Oh, benarkah? Yah, kurasa aku akan menuruti kata-katamu."  (Rintaro)

 "Syukurlah! Di sini, lewat sini."  (Yusuke)

 Kakihara membawaku ke sebuah meja dimana keempat anggota yang lainnya sudah berkumpul dan mereka semua sedang duduk.

 "Syukurlah,anggota terakhir sudah ditemukan!"  (Azusa)

 Wanita dengan rambut hitam panjang dan yang memberiku senyuman lembut adalah Nikaido Azusa.  Dia adalah ketua kelas dari Kelas 2A.

 Dia adalah wanita Jepang yang cantik dengan orientasi yang berbeda dari Rei, dan meskipun dia agak buruk dalam olahraga, tetapi dia sangat unggul dalam bidang akademi, sampai-sampai aku belum pernah melihat dirinya mendapatkan peringkat dibawah lima dalam ujian reguler tahun lalu.

 "Oh! Umm......Aku cukup yakin! Namamu Shidou-kun, kan! Kalau salah maaf, karena aku masih tidak bisa mengingat semua nama teman sekelasku yang baru."  

 Gadis berambut coklat yang duduk di sebelah Nikaido adalah Nogi Honoka.

 Karena peraturan sekolah yang sedikit longgar, dia selalu memakai seragam sekolahnya dengan ceroboh, sehingga menarik perhatian anak laki-laki.  Aku tidak melihat namanya di papan peringkat ujian reguler tahun lalu, jadi aku tidak memiliki kesan bahwa nilai akademiknya baik, tetapi dalam bidang plat dia memiliki keterampilan atletik yang sangat baik. Aku sering melihat dia memukau para siswa selama kelas olahraga.

 "Yah, bagaimanapun juga, ini membuat rasio gender di kelompok kita sekarang menjadi imbang!"

 Pria yang betbicara dang tersenyum ceria itu adalah Doumoto Ryuji.

 Dia adalah orang yang terus kuat di antara semua murid tahun kedua, dan dia juga berada di di klub judo.  Jadi, dia adalah pria nomor satu yang tidak ingin orang lain lawan. Omongan-omonh, aku hanya mendapat kesan tentang dirinya bahwa dia hanya tidur selama jam pelajaran di kelas.  Menurut apa yang aku dengar juga, seperti dia pernah hampir mendapat nilai merah di ujian reguler tahun lalu.

 Kakihara, Nikaido, Nogi, dan Domoto.  Keempat orang ini adalah orang-orang yang berada di kasta tertinggi di mataku. Aku sering melihat mereka berempat bersama, dan mereka sepertinya juga sering berjalan-jalan bersama di hari libur.

 Kenapa aku tahu banyak tentang mereka? Tentu saja aku bukanlah seorang penguntit, tapi informasi yang seperti ini mungkin sudah bukanlah menjadi rahasia umum lagi di kalangan murid kelas dua.

 Dan karena inilah yang membuat mereka sangat menonjol. 
 
 Ini adalah kelompok dari anak laki-laki dan perempuan yang populer. 

 Dan anggota yang kelima dan terakhir sebelum aku adalah――――.

 "Ri...... Shidou-kun, senang bertemu denganmu."  (Rei)

 "......Otosaki-san. Ya, senang bertemu denganmu juga."  (Rintaro)

 Otosaki Rei.  Sudahlah, kalian pasti sudah tahu dia, jadi tidak perlu dijelaskan lagi kan?

 Jika kau bertanya kepada Kakihira. Sebagai aturan yang tidak tertulis, maka sepertinya rang-orang dari kasta bawah tidak diperbolehkan berbicara dengan orang-orang dari kasta atas.

 Mau tidak mau, satu-satunya orang yang dapat berbicara dengan Rei(yang berada di kasta teratas) , adalah mereka yang berada di kasta teratas juga.  Tentu saja, aturan yang seperti ini tidak ada dan tidak tertulis, hanya saja agak sulit untuk mendekati orang sperti mereka.

 "Yah, mari kita berenam melakukan yang terbaik. Untuk saat ini..... Apakah diantara kalian ada orang yang pandai memasak?" (Yasuke) 

 Kakihara, yang secara alami mengambil peran sebagai pemimpin, melihat sekeliling dan bertanya.

 Tapi tidak ada tangan yang terangkat.

 Tentu saja akuu memiliki kepercayaan diri dalam keterampilan memasakku, tetapi aku tidak akan mengangkat tanganku saat ini. 

 Hal terpenting dalam bersosialisasi dengan teman sekelas adalah berada di posisi yang tepat.

 Ada kemungkinan bahwa ada orang yang tidak suka menyombongkan diri atau pamer, jadi sesudah beberapa waktu aku kan menjawab, "Aku tidak berpikir aku buruk ... tapi  jika kamu bertanya kepadaku apakah aku bisa memasak, maka aku akan menjawab aku bisa".

 Aku juga tidak ingin dicap tidak berguna.

 Dan Rei.  Jangan menatapku dengan mata seperti kamu ingin mengatakan "Cepat, angkat tanganmu".

 "Aa...Aku pernah membuat steak hamburger dan semacamnya sebelumnya. Tapi aku belum yakin dengan keahlianku."  (Azusa)

 "Bagus sekali, Azurin! Suatu hari kamu pernah memberiku kue buatan sendiri dan itu rasanya sangat lezat! Aku sangat terkejut!"  (Honoka)

 "K, kamu terlalu berlebihan memujiku, Honoka."  (Azusa)

 "Tidak....... Aku melihat dari kue-kue itu memiliki kualitas yang akan membuatmu menjadi istri yang baik di masa depan. Aku benar-benar yakin karena aku sudah bilang begitu!"  (Honoka)

 "Astaga!"  (Azusa)

 Jadi beginilah cara para gadis bercanda ya.  Agak sulit untuk mengikutinya.

 Aku berpura-pura tersenyum bahagia, tapi aku juga mengangkat tanganku dengan sedikit gugup. 

 "Aku rasa aku juga bisa melakukan hal dasar-dasar memasak....... Bukan berarti aku tidak memiliki pengetahuan memasak sama sekali."  (Rintaro)

 "Ya, itu sangat membantu. Bukannya aku tidak pandai dalam hal itu, tapi aku nantinya akan hanya membantu saja. Kalau begitu, biarkan Azusa dan Shidou mengambil peran sentral. Untuk Honoka dan Ryuji...... umm."  (Yusuke)

 Mata Kakihara, dengan ekspresi yang tak terlukiskan, beralih ke Nogi dan Doumoto.

 "Hentikan! Jangan beri aku pandangan putus asa dari awal!"  (Honoka)

 "Benar, dia benar! Ya, kami memang hanya mengkhususkan diri dalam makan, tapi agak menyakitkan untuk dinilai tidak membantu dari awal!"  (Ryuji)

 "Apa maksudmu dengan "kita"⁉ aku yakin aku bisa lebih baik dan lebih berguna dari dirimu!"  (Honoka)

 "Bohong! Padahal waktu itu kamu pernah membakar ujung rambutmu di Hari Valentine yang lalu!"  (Ryuji)

 "I, itu hanyalah sebuah kecelakaan!"  (Honoka)

 Tentu saja, keduanya sudah berada di kelas yang sama sejak tahun pertama. Jadi tidak heran jika mereka begitu dekat.

 "Meninggalkan keduanya ...... bagaimana denganmu, Otosaki-san?" (Yusuke)

 "Aku? Aku hampir tidak pernah memasak――――."  (Rei)

 Tidak nyaman.  Ketika aku berpikir begitu, mulutku tiba-tiba terbuka.

 "Omong-omong! Kudengar kau selalu membuat makan siang sendiri, Otosaki-san? Itu luar biasa! Pasti sulit untuk membuat itu setiap pagi, kan?"  (Rintaro)

 "Ah...... Y, ya. Aku selalu pegang membuat makan siangku sendiri."  (Rei)

 "Kalau begitu kamu memang bisa memasak. Kamu tidak harus terlalu rendah hati."  (Yusuke)

 Aku menatap mata Rei dan mengingatkannya "Jangan membuat keributan".  Seperti yang diharapkan, dia merasakan sesuatu dan mengangguk beberapa kali dengan cara yang hanya aku yang bisa mengerti.

 "T, tapi......aku mungkin tidak begitu percaya diri dengan membuat steak hamburger."  (Rei)

 "Kalau begitu, aku ingin kamu fokus untuk membantu Shidou-kun dan Azusa, yang memiliki peran seperti yang aku katakan di awal. Akan sangat bagus jika kamu bisa membantu mereka, Otosaki-san."  (Yusuke)

 "Aku mengerti."  (Rei)

 Kemudian, dengan mengikuti instruksi dari Kakihara, kami mulai melakukan tugas kami masing-masing.

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung kami

Related Posts