Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara, Otonari ni Sumu Bishoujo Ryuugakusei ga Ie ni Asobi ni Kuru You ni Natta Ken Nitsuite Volume 1 Chapter 12


Chapter 12: Miyu-sensei, aku sangat prihatin kepadamu


 “Senpai…?  Kamu akan makan malam bersama kami, kan?  Masuklah ke dalam." (Aki) 

 Saat aku menertawakan Miyu-sensei dan menghindari penyelidikannya, Aki mendongak dan memanggilku dengan tangan gemetar.

 Dia mungkin mengira aku datang untuk makan malam bersama mereka.

 “Tidak, tidak apa-apa.  Aku tidak mengajarimu hari ini, jadi aku tidak bisa membiarkanmu merawatku, kan?” (Akihito) 

 Aku biasanya makan malam di rumah Aki, itu adalah cara dia untuk menunjukkan rasa terima kasih karena aku sudah membantunya belajar. Adapaun alasan yang lebih besar adalah karena Aki sangat mengkhawatirkan kesehatanku karena aku tinggal sendiri.

 Tentu saja, biaya kebutuhan dipotong dari gajiku, dan aku juga sudah mendapatkan izin dari orang tua Aki.

 Adapun Miyu-sensei, dia setuju sambil mengatakan bahwa suasana meja makan akan lebih hidup jika ada tiga orang, bukan hanya dua orang.

 Karena aku makan malam dengan mereka hampir setiap hari, aku sering berbicara dengan Miyu-sensei dengan jujur.

 “Baik aku maupun kakakku tidak keberatan kok!  Silakan makan malam bersama kami, ya Senpai!” (Aki) 

 Aku menolak karena aku tidak ingin mengganggunya, tetapi Aki bersikeras.  Aku menghargai perasaan Aki, tetapi aku ingin menjaganya dalam batas-batas hubungan profesional.  Ini adalah batasan yang aku tetapkan pada diriku ketika aku mengambil pekerjaan sebagai guru lesnya Aki.

 "Namun, aku tidak seharusnya datang hari ini, jadi bukankah kamu tidak punya cukup makanan untuk kita bertiga?" (Akihito) 

 "Itu tidak masalah!  Aku hanya tinggal mengurangi bagian dari kakaku! ” (Aki) 

 “Hei, tunggu sebentar!” (Miyu-sensei) 

 Begitu dia mendengar bahwa porsinya akan dikurangi, Miyu-sensei segera ikut campur.  Adapun Aki, aku tahu ini bukan hanya ancaman belaka, karena dia dapat dengan mudah mewujudkannya jika dia sudah serius.

 “Apa, Onee-chan?  Bukankah kamu yang menghabiskan semua waktu berhargaku dengan Senpai karena kamu meminta tolong untuk melakukan berbagai tugas untukmu?” (Aki) 

 Sambil tersenyum manis, Aki menatap Miyu-sensei.  Sepertinya dia percaya bahwa Miyu-sensei adalah alasan aku terlambat hari ini. Yah, kurasa ini semua awalnya dimulai ketika Miyu-sensei meminta bantuanku, jadi mungkin tidak salah.

 Ketika aku meninggalkan sekolahan, Miyu-sensei menghubungi Aki, jadi tentu saja dia akan tahu bahwa aku diminta untuk membantunya. jadi dia mungkin berpikir itu adalah kesalahan Miyu-sensei sehingga aku tidak bisa datang ke sini hari ini. Terlebih lagi, sebagian besar diriku tidak bisa menghubungi Aki, karena semua ejekan yang dilakukan Miyu-sensei kepadaku saat berada di dalam ruang guru.

 Namun, aku merasa kasihan kepadanya jika pulang tanpa memakan makanannya dulu. Selain itu berkat Miyu-sensei akuaku jadi bisa bertemu Emma dan berbicara dengan Charlotte, dan aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

 “Aki, kamu benar-benar tidak perlu khawatir tentang makan malam. Juga, bukan salah Miyu-sensei kalau aku terlambat, jadi berhentilah menyalahkannya.  Aku benar-benar minta maaf karena terlambat hari ini.” (Akihito) 

 “Senpai…” (Aki) 

 Saat aku meminta maaf, Aki menatap wajahku dengan tatapan rumit.  Kemudian setelah berpikir sebentar, dia perlahan membuka mulutnya.

 "Aku mengerti. Aku mengerti bahwa Senpai pasti memiliki alsan yang lain... Pada awalnya aku pikir itu adalah kesalahan kakaku karena Senpai terlambat, tetapi jika kamu mengatakan demikian, maka aku tidak akan menyalahkan kakaku lagi ... Tidak apa-apa, kan?" (Aki) 

 "Ya terima kasih." (Akihito) 

 Aku berterima kasih kepada Aki meskipun dengan enggan menerima semuanya. Tatapan Aki sepertinya menyiratkan bahwa mau bagaimana lagi.

 Aki adalah gadis yang baik dan lembut, karena dia cepat memahami perasaanku.  Aku benar-benar tidak percaya bahwa dia adalah saudara perempuan Miyu-sensei yang sebenarnya.

 “Ya, aku senang memiliki murid yang begitu baik.” (Miyu-sensei) 

 Miyu-sensei, yang sekarang bebas dari semua kesalahan, mengangguk puas.  Kemarahan Aki sudah mereda, dan tampaknya bagian menakutkan telah berlalu.

 Namun, Aki tidak akan pernah membiarkannya begitu saja…

 Aki menatap Miyu-sensei dengan wajah tersenyum seolah membuktikan dugaanku.

 “Fufu~ Onee-chan?  Memang benar kamu dapat makan malam, tetapi aku tidak dapat mengubah menu karena makan malamnya sudah aku siapkan.  Jadi——makanan malam hari ini sangat pedas, apa kamu tidak senang?” (Aki) 

 "…Kamu pasti bercanda, kan? ." (Miyu-sensei) 

 “Tidak, tidak sama sekali~” (Aki) 

 Mendengar jawaban ceria Aki, wajah Miyu-sensei memucat.  Meski sedikit pedas, masakannya tetap enak.

 Namun, dari sudut pandang Miyu-sensei, makanan pedas adalah senjata yang mematikan karena dia sangat tidak menyukai makanan pedas.  Sepertinya Aki mengubah menu saat kemarahannya pada Miyu-sensei mencapai puncaknya. Aku awalnya akan meminta Aki untuk menyiapkan makanan pedas, tapi aku rasa aku akan melupakan ide itu sekarang.

 Miyu-sensei, aku turut perihatin kepadamu.

 Sambil melihat Miyu-sensei yang tertekan dari sudut mataku, aku menyerahkan kotak berisi kue coklat itu kepada Aki dan masuk kedalam rumahnya.

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung Kami

Related Posts