Maigo ni Natteita Youjo wo Tasuketara, Otonari ni Sumu Bishoujo Ryuugakusei ga Ie ni Asobi ni Kuru You ni Natta Ken Nitsuite Volume 1 Chapter 8

 

Chapter 8: Keimutan yang Luar Biasa dari murid Pindahan yang Cantik


 “Charlotte-san, tidak apa-apa. Emma-chan tidak terlalu berat kok, jadi ini tidak terlalu merepotkanku. Aku akan menggendongnya. Yah, tentu saja, jika kamu tidak keberatan jika adik perempuanmu digendong oleh seorang pria.” (Akihito) 

 "Ah tidak!  Bukan itu masalahnya!  Hanya saja aku tidak ingin lebih merepotkan Aoyagi-kun…” (Charlotte) 

 "Tidak apa-apa. Selain itu, kita akan sampai di rumah lebih cepat jika aku menggendong Emma-chan.” (Akihito) 

 Karena Emma masih kecil, kecepatan berjalannya jauh lebih lambat dari kami, jadi itu akan membuat kita lebih lama untuk sampai.

 Biasanya, aku tidak akan menolaknya karena aku punya lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan Charlotte. Namun, aku harus pergi ke rumah Aki setelah ini. Karena aku sudah mengambil uang dari Miyu-sensei, jadi jika aku tidak muncul, maka aku yakin Miyu-sensei akan membuat neraka di Bumi untukku besok.

 Setelah Charlotte selesai merenungkan apa yang harus dilakukan, dia memintaku untuk menggendong adiknya karena dia tahu Emma tidak akan mendengarkannya apa yang dia katakan.

 “Ehehe~” (Emma-chan) 

 Segera setelah aku menggendongnya, Emma bersenandung dengan suara yang sangat bahagia.  Seperti yang kupikirkan, dia sangat suka digendong.

 “Aku benar-benar minta maaf, Aoyagi-kun… nanti aku akan memarahi Emma setelah kita pulang…” (Charlotte) 

 "Tidak apa-apa. Karena ini memberiku manfaat." (Akihito) 

 “Manfaat… Mungkin, Aoyagi-kun adalah seorang lolicon?” (Charlotte) 

 “Buh!” (Akihito) 

 Aku kaget oleh komentar tak terduga Charlotte. Aku tidak pernah berpikir dia tahu dengan kata yang seperti itu, apalagi memperlakukanku sebagai seorang lolicon.

 “T-tidak,aku bukan!?  Kesampingkan itu, kenapa kamu tahu kata lolicon!?” (Akihito) 

 “Ah… maaf… aku mencoba menggunakannya karena sering muncul di manga Jepang.” (Charlotte) 

 Manga apa yang sering kamu baca dimana lolicon sering disebut-sebut?  Juga, aku cukup mengejutkan bahwa Charlotte membaca manga!

 Aku pikir dia tidak akan tertarik pada manga mengingat penampilannya yang elegan dan bahasanya yang sopan.  Namun, melihat Charlotte, sepertinya aku sudah membuat asumsi yang egois.

 “Muu~ aku tidak mengerti apa yang kalian berdua katakan.” (Emma-chan) 

 Ketika Charlotte dan aku berbicara menggunakan bahasa Jepang, Emma mengungkapkan ketidaktertarikannya dalam gendongannku. 

 Sepertinya dia masih belum mengerti bahasa Jepang karena masih sangat kecil. 

 "Oh maaf. Mulai sekarang aku akan berbicara menggunakan bahasa Inggris." (Akihito) 

 Aku tidak tahan meninggalkannya dari percakapan, jadi aku memutuskan untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris.

 “Terima kasih, Aoyagi-kun. Ternyata kamu cukup mahir berbahasa Inggris ya.” (Charlotte) 

 Charlotte mulai berbicara dalam bahasa Inggris juga.  Karena bahasa ibunya adalah bahasa Inggris, dia mungkin merasa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

 "Ini tidak sebagus bahasa Jepang Charlotte jika kamu bertanya kepadaku." (Akihito) 

 "Tidak, aku pikir bahasa Inggrismu jauh lebih baik daripada bahasa jepangku." (Charlotte) 

 "Mana ada. Menurutku Charlotte sudah sangat mahir dalam berbicara bahasa Jepang. Dari mana kamu belajar bahasa Jepang?” (Akihito) 

 “Aku senang mendengarnya jika kamu berpikir seperti itu. Orang tuakulah mengajariku bahasa Jepang.” (Charlotte) 

 Jadi orang tuanyalah yang mengajarinya bahasa Jepang.

 Apakah orang tuanya mengajarinya bahasa Jepang yang sopan untuk membesarkannya sebagai putri yang halus dan elegan?

 Ini membuatku semakin penasaran, tetapi aku tidak akan bertanya lebih jauh.  Jika aku bertanya terlalu banyak, dia mungkin mulai merasa tidak nyaman.

 “Emma ingin berbicara bahasa Jepang juga!” (Emma-chan) 

 Emma, ​​​​yang mendengarkan percakapan kami, menatap Charlotte dengan mata penuh iri. Aku bertanya-tanya apakah dia tahu apa bahasa Jepang itu, tetapi mungkin dia menyadarinya karena Charlotte sering berbicara dengan bahasa Jepang.

 “Jangan khawatir, aku yakin di masa depan nanti Emma-chan pasti akan bisa berbicara bahasa Jepang.” (Akihito) 

 "Sungguh…?" (Emma-chan) 

 "Ya, tanpa ada masalah." (Akihito) 

 “Yay~!” (Emma-chan) 

 Ketika aku mengangguk mengiyakan, Emma sangat senang.

 Lalu dia mengusapkan pipinya ke padaku. 

 Dia seperti seekor kucing, pikirku.

 Orang tuanya mengajari Charlotte cara berbicara bahasa Jepang, jadi wajar bagi mereka untuk mengajari Emma juga, dan jika dia terus tinggal di Jepang, dia secara alami akan dapat berbicara bahasa Jepang suatu hari nanti. Charlotte juga tampaknya sangat dekat dengan adiknya, jadi jika Emma benar-benar ingin belajar, Charlotte pasti akan mengajarinya.  Karena itu, hanya masalah waktu sebelum Emma juga bisa berbicara bahasa Jepang.

 Yah, kesampingkan itu—

 “Eh, Charlotte-san. Kenapa kamu tiba-tiba menjauh dariku?” (Akihito) 

 Aku bertanya pada Charlotte yang tiba-tiba membuat jarak di antara kami. Mungkinkah dia membuat jarak karena dia benar-benar berpikir bahwa aku seorang lolicon. Tidak, tapi aku akan sangat terkejut jika aku dianggap sebagai lolicon dari percakapan sebelumnya…?

 “Ah… Yah… Sebenarnya tidak ada alasan khusus kok.” (Charlotte) 

 Meskipun dia mengatakan bahwa tidak ada alasan khusus, dia terus membuat jarak di antara kami semakin lebar.

 Apa yang harus aku lakukan?

 Kekuatan mentalku menurun tajam.  Jika Charlotte mulai membenciku, aku tidak akan bisa pulih dari pukulan itu dengan mudah.

 "Aku minta maaf…" (Akihito) 

 "K-kenapa kamu tiba-tiba minta maaf?" (Charlott) 

 "Yah, sepertinya aku sudah membuatmu merasa tidak nyaman." (Akihito) 

 Segera setelah aku mengungkapkan isi pikiranku yang menyedihkan, Charlotte membuat ekspresi bermasalah.  Meskipun dia tidak menyukaiku sampai dia menjaga jarak, dia tetap peduli dan baik kepadaku.

 Apa yang akan aku lakukan jika seorang gadis yang lembut dan baik hati membenciku?

 Aku mungkin akan depresi berat.

 “D-dengar… kupikir ada kesalah paham disini… Ini jelas bukan karena aku tidak menyukaimu…” ( Charlotte) 

 “Lalu kenapa kamu mulai membuat jarak dariku?” (Akihito) 

 Charlotte mulai kebingungan setelah aku mengajukan pertanyaan itu. Sepertinya dia bingung harus menjawab atau tidak.  Akhirnya, dia perlahan membuka mulutnya.

 “Aku baru menyadari kalau aku berkeringat karena berlarian yang kulakukan sebelumnya… Ini memalukan…” (Charlotte) 

 Charlotte bergumam dengan wajah merah merona dan suara yang hampir menghilang.

 Pikiranku terhenti oleh keimutan dari murid pindahan yang cantik dan pemalu itu. 

~•~


<<Sebelumnya|Semua|Selanjutnya>>

Dukung Kami

Related Posts