Eiyuu to Majo no Tensei Rabu Kome Volume 1 Chapter 1 Part 3

 

Chapter 1 Part 3: Reinkarnasi, Melintasi Seluruh Dunia, dan Reuni Takdir


 Tida tidak tidak. Tidak mungkin begitu, kan? 

 “jika kita tetap tinggal di sini seseorang mungkin mendengar kita. Oleh sebab itu, Ayo kita pergi dari sini dulu." (Godo) 

 Area di sekitar kami diselimuti keheningan, mungkin karena pelajaran pertama sudah dimulai.  Karena toilet dekat dengan ruang kelas, kami dapat mendengar suara guru dari dalam kelas, tetapi itu juga berarti bahwa suara kami dapat terdengar dari dalam kelas.  Jika kita tidak segera pindah ke tempat lain, seseorang mungkin menemukan kita berkeliaran di sini.

 “Kalau begitu… Ayo pergi ke rest area di depan gedung klub.” (Godo) 

 Aku memikirkan tempat yang cocok, lalu aku memunggungi dia.  Tiba-tiba, aku merasakan niat membunuh yang tajam datang dari punggungku. 

 Aku berbalik secara refleks.

 Dengan gusar, penyihir itu menekuk lututnya, menendang lantai saat dia mendorong tubuhnya ke arahku.  Dengan kecepatan yang menyilaukan, dia mengarahkan ujung tombaknya ke arah tenggorokanku.
 Gerakannya begitu cepat sehingga satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah mengikuti gerakannya dengan mataku. 

 Penyihir itu menyipitkan pandangannya yang tajam, tindakan yang kecil itu membuatku berkeringat dingin.

 “...Seperti yang kuduga, kamu telah kehilangan kekuatan dari kehidupanmu sebelumnya.  Sebelumnya kamu akan dengan mudah menghindari serangan ini, tidak peduli berapa banyak sihir yang aku gunakan untuk meningkatkan tubuhku. " (Shiina) 

 Kata-kata penyihir itu benar.

 Jelas, saat ini aku memang jauh lebih lemah daripada di kehidupanku sebelumnya.

 “...Tubuh manusia di dunia ini lemah.  Meniru prestasi yang aku lakukan di kehidupanku sebelumnya sangat tidak memungkinkan dengan tubuh ini. ” (Godo) 

 Kataku sambil mengangkat bahu.

 Orang-orang yang hidup di dunia lain jauh lebih kuat daripada orang-orang yang hidup di dunia ini.

 Atau haruskah aku katakan, orang-orang di dunia lain diciptakan berbeda dari dunia ini. 

 Tidak banyak perbedaan antara kemampuan fisik orang-orang yang tidak terlatih di kedua dunia, tetapi ini berubah ketika orang-orang tersebut melatih tubuh mereka.  Prajurit dari dunia lain dapat melakukan hal yang tidak dapat ditiru oleh manusia di dunia ini.  Misalnya, saat itu aku bisa menutup jarak seratus meter dalam waktu kurang dari lima detik, aku bisa melompat setinggi sepuluh meter dengan mudah, aku bisa menebas batu besar dengan pedangku dan bisa dengan mudah menghancurkan baja yang paling keras dengan tinjuku saja. 

 Tentu saja, prestasiku sangat luar biasa saat di dunia lain, mereka memanggilku 'pahlawan terkuat di dunia'.  Tapi tetap saja, saat itu aku juga manusia.  Prestasiku adalah bukti bahwa tubuh manusia di dunia lain memiliki potensi sebesar itu.

 Semuanya sudah berbeda sekarang.  Saat ini, aku hanyalah memiliki kekuatan sebagai seorang murid sekolah menengah biasa.

 "…Benar.  Yah, aku hanya mencoba mengkonfirmasi tebakanku saja, jadi jangan takut padaku.” (Shiina) 

 "Kamu yakin tidak mencoba membunuhku?" (Godo) 

 Aku mengeluh kepada penyihir saat dia menarik tongkatnya kembali.  Aku merasa lega dengan tindakannya, tapi itu masih membuatku merasa gemetar. 

 "Bagaimana kalau kita pindah ke tempat yang tidak terlalu ramai?" (Godo) 

 Penyihir itu menyilangkan tangannya seolah berkata, 'Pimpin jalan,' jadi aku tidak punya pilihan selain mematuhinya.  Aku tidak mampu membuat diriku terbunuh karena menentangnya.

 “…” (Shiina) 

 Saat aku berjalan, aku memikirkan sesuatu.

 Perbedaan kemampuan fisik orang di dunia lain dan di dunia ini memang aneh.

 Sejak aku mulai mengingat kenangan dari kehidupanku yang sebelumnya, aku sudah mencoba untuk melihat apakah aku bisa mendapatkan kembali kekuatan dari kehidupanku sebelumnya atau tidak. Dan hasilnya adalah sebuah miss.  Bahkan ketika aku sudah mencoba sekeras yang aku bisa, tetap tidak ada perubahan besar.

 “Itu mungkin karena sihir.” (Shiina) Kata penyihir itu. 

  Apakah barusan dia membaca pikiranku?

 “Para prajurit di dunia itu secara tidak sadar menyerap mana ke dalam tubuh mereka saat mereka berlatih.  Bahkan jika kamu tidak memiliki bakat sebagai penyihir, mana yang kamu serap tidak akan menghilang, melainkan akan diserap ke dalam tubuhmu sendiri semakin banyak kamu berlatih. Dengan begitu mana perlahan-lahan akan membentuk kembali struktur tubuhmu saat kamu menyerap lebih banyak Mana lagi. "

 Ini adalah pertama kalinya aku mendengar teori itu.

 Itu tidak diketahui secara universal, setidaknya tidak di dunia itu. 

 “Dengan kata lain, kemampuan fisik para pejuang adalah semacam produk sampingan dari sihir.” (Shiina) 

 Konflik antara prajurit dan penyihir tidak jarang terjadi di dunia itu.  Tetapi jika menjadi jelas bahwa para pejuang sebenarnya menggunakan sihir juga, itu akan menjerumuskan dunia ke dalam kekacauan.

 “Aku tidak tahu itu…”

 Fakta itu mengejutkanku. 

 Tetap saja, lihat gadis ini.  Dengan acuh tak acuh menjatuhkan fakta yang menghancurkan bumi seperti itu…

 “Ngomong-ngomong, kamu mungkin tidak akan bisa mendapatkan kembali kekuatanmu.  Ada terlalu sedikit mana di dunia ini untuk kamu serap. Kamu perlu mencarinya sendiri agar itu bisa meresponsmu, tetapi itu tidak akan secara otomatis terserap di tubuhmu seperti di dunia lain. ” (Shiina) 

 Sulit dipercaya, tapi aku tidak bisa meragukan kata-kata penyihir itu.

 Penyihir itu adalah ahli sihir dan dia tahu tentang sisi dunia itu lebih dariku. 

 Selain itu, berbicara secara logika, kata-katanya memang benar, aku bahkan tidak bisa membantahnya bahkan jika aku mau.

 “Tempat ini seharusnya akan baik-baik saja.” (Godo) 

 Kami tiba di tempat tujuan kami dan berhenti berjalan.

 Tempat istirahat di depan gedung klub.  Ada bangku dan mesin penjual otomatis di sini.

 Itu terletak di dekat pintu masuk ke gym, surga bagi para atlet.  Meskipun mempertimbangkan lokasinya, ada beberapa orang yang akan berkeliaran di sekitar sini bahkan selama kegiatan klub, apalagi saat ini ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Dengan kata lain, tempat ini sepi, tidak ada yang akan datang untuk mendengarkan percakapan kami.

 Aku berbalik dan menghadapi penyihir itu.

 Aku menyipitkan mataku saat aku memperhatikan setiap gerakan penyihir itu.

 “Hm, ada apa?  Apakah kamu masih waspada terhadapku karena hal yang sudah aku lakukan sebelumnya?" (Shiina)

 "Tentu saja.  Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku kepadamu lebih dari sekali.” (Godo) 

 “Meskipun kamu tidak bisa menang melawanku tidak peduli apa yang kamu lakukan?  Aku masih memiliki kekuatan dari kehidupanku sebelumnya, kau tahu?  Meskipun aku tidak dapat menggunakannya dengan bebas, tetapi ini adalah sesuatu yang membedakanku denganku.” (Shiina) 

 Kata penyihir itu sambil tersenyum menyeringai. 

 Kata-katanya membuatku bertanya-tanya.

 Meskipun tubuhku sekarang adalah siswa sekolah menengah biasa, aku masih memiliki pengalaman bertarung dan keterampilan bela diri dari kehidupanku sebelumnya.  Jika aku bertarung dengan orang biasa, maka mereka tidak akan pernah bisa mengalahkanku. 

 Penyihir itu bisa mencoba meningkatkan tubuhnya dengan sihir, tapi aku masih bisa bereaksi padanya tidak masalah selama dia tidak membuatku lengah seperti yang baru saja dia lakukan.  Selain itu, seperti yang dia katakan, dia tidak bisa menggunakan kekuatannya dengan bebas, jadi aku seharusnya memiliki banyak peluang menang. 

 “Jangan khawatir, itu tidak seperti aku akan membunuhmu.  Maksudku, apa gunanya?” (Shiina) 

 "…Benar…" (Godo) 

 Penyihir itu memunggungiku saat aku lengah. 

 Pada jarak ini, aku pasti bisa menghabisinya jika aku mau, tapi seperti yang dia katakan, apa gunanya?  Bahkan jika aku melakukan itu, dunia akan mencap diriku sebagai kriminak karena menyerang seorang gadis sekolah menengah dan aku lebih suka tidak menjalani hidupku sebagai seorang penjahat.

 "Apakah kamu ingin sesuatu untuk diminum?" (Godo) 

 Aku bertanya kepada penyihir yang sedang melihat mesin penjual otomatis.

 Aku mengeluarkan dompetku dan memasukkan seratus yen ke dalam mesin penjual otomatis. Kemudian aku secara acak memilih kopi kalengan.  Kebetulan, sebagian besar mesin penjual otomatis di sekolah ini menjual minuman seharga 100 yen.  Itu adalah harga yang bagus untuk seorang murid SMA. 

~•~


Sebelumnya|Semua|Selanjutnya

Dukung kami

Related Posts